Indonesiaberbagi.id – Sesuai dengan namanya, puasa sunnah hari Senin dan Kamis dilaksanakan pada hari tersebut sebagai amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan kebermanfaatan bagi siapa saja yang mengerjakannya. Terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi saat seorang Muslim hendak menjalankan puasa diantaranya niat, beragama Islam, baligh, berakal, mampu secara jasmani dan rohani,serta suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
Artikel ini akan mengulas tentang salah satu syarat di atas yaitu bacaan niat puasa senin dan kamis. Dalam praktiknya, membaca niat puasa senin dan kamis terdapat perbedaan pendapat para ulama, sebagian berpendapat bahwa bacaan niat harus dilafalkan dan sebagian lagi berpendapat bahwa pembacaan niat puasa cukup dalam hati.
Selengkapnya, ketahui bacaan niat puasa Senin dan Kamis di bawah ini, sahabat juga dapat mengetahui beberapa dalil anjuran puasa sunnah tersebut sampai bacaan doa buka puasanya, baca sampai selesai yuk!
Dalil Anjuran Puasa Sunnah Hari Kamis
Puasa sunnah yang dilaksanakan dalam tempo pekanan ini memiliki beberapa landasan atau dalil dari hadits Nabi SAW, salah satunya adalah hadits yang menyebutkan hari Senin dan Kamis merupakan hari dimana dihadapkannya amal setiap manusia kepada Allah SWT, selengkapnya sahabat dapat mengetahui apa saja dalil puasa Senin dan Kamis di bawah ini:
1. Hadits dari Aisah RA
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra, disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa menaruh pilihan untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Dari Aisyah RA berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An-Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739)
2. Hadist dari Usamah bin Zaid
Dalam hadits yang berkaitan dengan dalil puasa Senin Kamis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu berpuasa pada hari Senin dan Kamis, kemudian disebutkan juga salah satu landasan atau alasan kenapa Rasulullah berpuasa pada hari tersebut yaitu karena kedua hari itu merupakan hari dihadapkannya amal kepada Allah SWT. Dari Usamah bin Zaid berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ أَىُّ يَوْمَيْنِ . قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Aku berkata pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.
Nabi SAW bertanya: “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab: “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda: “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201).
3. Hadits dari Abu Hurairah RA
Berikutnya, anjuran puasa pada dua hari ini juga terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang mana dalam hadist tersebut Rasulullah menyebutkan bahwa berbagai amalan dihadapkan pada hari Senin dan Kamis, kemudian beliau menyuainya jika amalan-amalan tersbut dihadapkan dalam keadaan beliau sedang berpuasa. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747).
4. Hadits dari Abu Qatadah
Dalam hadits yang yang diriwayatkan dari Abu Qatadah, Rasulullah menyebutkan bahwa Rasulullah berpuasa pada hari Senin yang mana pada hari tersebut merupakan hari dimana beliau dilahirkan dan diturunkannya wahyu untuknya. Dari Abu Qotadah Al Anshori RA, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis
Pelaksanaan ibadah puasa Senin dan Kamis dilaksanakan seperti pada umumnya yaitu menahan lapar dan menjauhi segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, yang membedakannya dengan puasa sunnah yang lain atau puasa wajib ialah niatnya. Mengutip dari laman NU Online, seseorang harus berniat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Adapun lafal niatnya sebagai berikut:
Niat puasa senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatal lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.”
Niat puasa kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatal lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Sahabat, bacaan niat dalam ibadah puasa dibutuhkan untuk memudahkan seseorang dalam mempermudah hadirnya niat dalam hati. Karena sesungguhnya tempat niat ada dalam hati sehingga hati yang harus menghadirkan atau memastikan bahwa benar-benar menyengaja untuk menjalankan ibadah puasa.
Kemudian, dalam ibadah puasa sunnah ini, bagi sahabat yang lupa berniat pada malam harinya, dibolehkan untuk berniat di waktu pagi sampai siang hari sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) dengan catatan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Doa Buka Puasa Senin Kamis
Setelah memasuki waktu untuk berbuka puasa, sahabat dapat membaca doa buka puasa berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap inshaAllah.”
Doa diatas dibaca setelah membatalkan puasa baik mengkonsumsi air putih, kurma ataupun makanan buka puasa lainnya. Adapun salah satu doa buka puasa yang mahsyur di tengah umat Islam yang dapat dibaca saat berbuka puasa adalah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.”
Cara Melaksanakan Puasa Senin Kamis
Seperti disebutkan dalam penjelasan di atas, pelaksanaan ibadah puasa sunnah Senin dan Kamis sama seperti pelaksanaan puasa pada umumnya. Seseorang yang menjalankannya harus menahan diri dari rasa lapar dan segala sesuatu yang dapat membatalkan ibadah puasanya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Namun, terdapat beberapa hal yang harus senantiasa menjadi perhatian dalam melaksanakan ibadah puasa sunnah ini diantaranya sebagai berikut.
1. Pelaksanaan puasa Senin dan Kamis
Pelaksanaan ibadah puasa sunnah ini dapat dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis kapan aja, akan tetapi harus memperhatikan beberapa waktu yang diharamkan didalammnya untuk berpuasa seperti pada hari Senin dan Kamis yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, hari Tasyrik, dan hari yang diragukan yaitu tanggal 30 Sya’ban saat orang telah membicarakan rukyatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian anak kecil.
2. Puasa pada separuh terakhir dari bulan Syaban
Bagi sahabat yang telah mekasanakan ibadah puasa Senin dan Kamis secara rutin, mengutip dari Nu Online tidak ada larangan untuk melanjukan puasa pada penghujung bulan Syaban sebagaimana hadits Nabi SAW berikut ini:
لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُم رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ، إِلاَّ أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَومَهُ، فَليَصُمْ ذَلِكَ اليَوْمَ
Artinya, “Janganlah seseorang di antara engkau semua itu mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali kalau seseorang itu sudah biasa berpuasa tepat pada hari puasanya, maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Sahabat, itulah ulasan seputar bacaan niat puasa Senin dan Kamis serta cara melaksanakannya. Pelaksanaan ibadah puasa ini merupakan salah satu anjuran yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW sebagaimana diulas dalam beberapa dalilnya di atas, untuk meningkatkan semangat sahabat dalam menjalankannya, cari tahu yuk keutamaan ibadah puasa sunnah tersebut dalam artikel berikut ini: Keutamaan Puasa Senin dan Kamis
Referensi:
Nu Online. Niat Puasa Senin-Kamis, Cara dan Keutamaannya. Diakses pada 12 Agustus 2024 dari https://jombang.nu.or.id/amaliyah-nu/niat-puasa-senin-kamis-cara-dan-keutamaannya-vwJG5
Kumparan. Niat Puasa Senin dan Kamis, Arab, Latin, dan Artinya. Diakses pada 12 Agustus 2024 dari https://kumparan.com/kabar-harian/niat-puasa-senin-kamis-arab-latin-dan-artinya-22YbXdm1DAm