Bulan Syawal merupakan bulan mulia yang datang setelah bulan Ramadhan. Meski Ramadhan telah usai, bulan Syawal tetap menjadi ladang amal yang penuh pahala bagi umat Islam. Terdapat sejumlah amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan ini, berdasarkan dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW.
Berikut ini adalah beberapa amalan sunnah di bulan Syawal yang bisa sahabat amalkan agar tetap meraih pahala dan keutamaan setelah Ramadhan.
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Amalan sunnah yang paling utama di bulan Syawal adalah puasa enam hari, yang disebut juga sebagai puasa Syawal. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun.”
(HR. Muslim, no. 1164)
Keutamaan puasa ini sangat besar, karena pahala puasa Ramadhan dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat, begitu pula dengan enam hari Syawal. Maka, jika ditotal, pahalanya seperti puasa setahun penuh.
Waktu pelaksanaan:
Boleh dilakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2 Syawal, atau dipisah-pisah selama bulan Syawal, selama masih dalam bulan tersebut.
2. Melanjutkan Kebiasaan Baik Setelah Ramadhan
Bulan Syawal juga menjadi momen untuk menjaga amal-amal baik yang sudah dibangun selama Ramadhan. Di antaranya:
– Menjaga shalat lima waktu dan sunnah rawatib
– Membaca Al-Qur’an secara rutin
– Memperbanyak dzikir dan doa
– Melakukan sedekah dan amal sosial
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.”
(QS. Al-Ahqaf: 13)
Amalan ini menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan secara konsisten jauh lebih dicintai oleh Allah, meski sedikit:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menikah di Bulan Syawal
Dalam sejarah Islam, bulan Syawal juga dikenal sebagai bulan yang penuh keberkahan untuk menikah. Aisyah RA meriwayatkan:
“Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan membawaku ke rumah beliau juga di bulan Syawal. Maka istri-istri Rasulullah mana pun yang lebih beruntung dariku di sisi beliau?”
(HR. Muslim, no. 1423)
Dari hadits ini, para ulama menyimpulkan bahwa menikah di bulan Syawal dianjurkan, sebagai bentuk meneladani sunnah Nabi.
4. Mempererat Silaturahmi dan Menyebar Salam
Syawal identik dengan momen halal bihalal, yakni saling memaafkan dan menyambung silaturahmi. Ini termasuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Nabi SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bersilaturahmi juga merupakan jalan untuk memperpanjang umur dan memperluas rezeki, sebagaimana sabda Nabi:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari, no. 5985)
5. Memperbanyak Sedekah dan Membantu Sesama
Meski Ramadhan telah usai, semangat memberi dan membantu sesama jangan sampai luntur. Di bulan Syawal, melanjutkan amalan sedekah dan infak sangat dianjurkan untuk menjaga spirit kepedulian sosial.
Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Sahabat, bulan Syawal bukanlah akhir dari ibadah, tapi awal dari istiqamah dalam kebaikan. Yuk, kita amalkan sunnah-sunnah yang dianjurkan di bulan ini agar hidup kita penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Jangan lupa juga untuk bersiap berqurban di bulan Dzulhijjah yang akan datang! Kalau sahabat ingin tahu harga hewan qurban dan program terbaik untuk berbagi, Erlazet Charity punya banyak pilihan menarik dan berkualitas.
InsyaAllah, amal-amal kecil tapi rutin yang kita lakukan akan menjadi jalan menuju ridha Allah. Semangat terus, sahabat, dalam meraih pahala setelah Ramadhan!












