Berikut adalah contoh amal jariyah yang pahalanya terus mengalir antara lain mengajarkan ilmu, mengalirkan air sungai, membuat sumur, menanam pohon kurma, membangun mesjid, membagikan mushaf Al-Quran, dan mendidik anak menjadi anak saleh.
Indonesiaberbagi.id – Amal jariyah adalah jenis amal yang pahalanya terus mengalir dan tak akan terputus meski orang yang menunaikannya telah meninggal dunia.
Menunaikan amal jariyah adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa memperbanyak amal shaleh yang bisa memicu amal jariyah.
Sebab, ketika hidup ini telah berakhir, maka terputuslah semua perkara yang berkaitan dengan kita. Rasul dalam haditsnya menyebut ada tiga perkara yang tidak terputus saat manusia meninggal dunia antara lain sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak shaleh yang senantiasa mendoakannya.
7 Contoh Amal Jariyah yang Dapat Dikerjakan
Berikut adalah 7 contoh amal jariyah yang dapat kita kerjakan sebagai upaya memanfaatkan waktu hidup ini dengan baik.
1. Mengajarkan Ilmu
Ilmu adalah aset terpenting dalam peradaban, tanpa adanya ilmu kehidupan ini akan luluh lantah tak berarah. Mengajarkan ilmu menjadi salah satu amal jariyah, tentunya ilmu yang diajarkan adalah ilmu yang bermanfaat sehingga seseorang dapat mengenal agama dan tuhannya serta mengerjakan amal shaleh.
Selain itu, ilmu yang bermanfaat dalam hal ini bisa juga dipahami sebagai karya nyata yang memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat secara umum, yang mana ilmu tersebut dapat memudahkan orang lain dalam mengerjakan atau mendapatkan sesuatu.
2. Mengalirkan Air Sungai
Mengalirkan air sungai disini dapat dipahami juga dengan mengalirkan air dari mata air atau sungai ke tempat-tempat penduduk sehingga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti masak, bersuci, menyiram tanaman, dan bahkan untuk minum hewan.
3. Membuat Sumur
Selanjutnya, amalan yang pahalannya terus mengalir ialah membuat sumur. Sebagai salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan orang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari memasak, mencuci hingga bersuci, membuat sumur dan dimanfaatkan oleh orang banyak akan menjadi amalan yang pahalanya terus mengalir.
Selama sumur tersebut dapat dirasakan manfaatnya, pahalanya akan terus mengalir kepada orang yang membuatnya meskipun ia telah meninggal dunia.
4. Menanam Pohon Kurma
Pohon kurma merupakan salah satu pohon yang baik, buahnya juga memiliki banyak manfaat bagi manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ataupun kesehatan.
Siapa saja yang menanam pohon kurma dan buahnya dapat diambil dan dikonsumsi oleh kaum muslimin, maka pahalanya akan tetap mengalir selama buahnya dimanfaatkamn untuk dikonsumsi.
Hal ini juga berlakuk bagi seluruh jenis tanaman yang apabila ditanam, maka akan memberikan banyak manfaat bagi manusia. Disebutkannya pohon kurma dalam hadits diatas ialah karena adanya keutamaan dan keistimewaan tersendiri pada pohon kurma.
5. Membangun Mesjid
Mesjid merupakan sarana dan prasarana yang menjadi pusat kegiatan ibadah umat Islam mulai dari menjalankan shalat wajib, shalat sunnah, tilawah, pengajian, dan aktivitas ibadah lainnya. Membangun mesjid sehingga dapat digunakan oleh orang banyak untuk beribadah merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir.
Hal itu terjadi ketika mesjid telah dibangun dan salat didirikan didalamnya, Al-Quran dibacakan di dalamnya, dzikrullah dilantunkan, ilmu disyiarkan, dan ibadah lainnya yang dilakukan dalam mesjid, maka bagi orang yang membangunnya akan mendapatkan seluruh pahala tersebut.
6. Membagikan Mushaf Al-Quran
Membaca Al-Quran merupakan salah satu amal shaleh terbaik dalam Islam. Dalam sebuah hadits Nabi disebutkan bahawa pahala membaca Al-Quran adalah satu hurufnya dinilai dengan sepuluh kebaikan. Membagikan Al-Quran kepada masyarakat yang membutuhkan dan terbatas akses untuk mendapatkan Al-Quran yang layak adalah salah satu bentuk amalan yang dapat mengalir terus pahalanya.
Selama Al-Quran tersebut dibaca oleh penerima manfaat, maka pahala membaca Al-Quran juga akan sampai kepada si pemberi.
7. Mendidik Anak Sehingga Menjadi Anak Shaleh
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang shaleh yakni anak yang memahami ilmu agama dan mampu mengaplikasikannya, memiliki budi pekerti yang baik, serta memiliki jiwa sosial sehingga ringan tangan untuk menolong orang lain.
Untuk menuju hal tersebut terdapat peran orang tua yang harus maksimal dalam mendidik anak tersebut. Orang tua dalam hal ini bisa memulai mendidik anak sejak dini dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan sehingga anak tersebut tumbuh dakam bingkai keimanan dan ketakwaan.
Selain itu, orang tua juga dapat memaksimalkan ikhtiarnya dengan terus memanjatkan doa kepada Allah agar anaknya dijadikan sebagai anak yang shaleh serta taat terhadap segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Kelak, anak tersebut juga akan berdoa dan memohon ampunan kepada Allah untuk kedua orang tuanya yang telah mendidiknya dalam bingkai kesabaran, keimanan, dan ketakwaan.
Tunaikan amal jariyahmu bersama Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur dengan menekan tombol di bawah ini.
