Apakah puasa sunnah bulan syawal dilaksanakan secara berurutan langsung enam hari? Tata cara ibadah puasa syawal selama enam hari dapat dilaksanakan secara berurutan langsung maupun dengan cara tidak berurutan. Dengan catatan, puasa sunnah tersebut dilaksanakan pada bulan Syawal.
Dengan demikian, sahabat harus memastikan bahwa puasa sunnah selama enam hari ini telah tuntas dilaksanakan sebelum bulan Syawal berakhir. Tentunya, jika kondisinya memungkinkan, bagi sahabat yang memiliki hutang puasa bisa membayar puasanya terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah puasa sunnah ini.
Artikel ini akan mengulas tentang tata cara puasa sunnah bulan Syawal yang terdiri dari bacaan niat dan beberapa ketentuan puasa syawal, baca sampai selesai yuk!
Bacaan Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal
Untuk meneguhkan hati dalam mengerjakan amalan sunnah yang utama ini, kita dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Bacaan niat ini sebaiknya dibaca pada malam hari sebelumnya. Adapun bagi sahabat yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan puasa Syawal tentu juga diperbolehkan.
Tata Cara Puasa Syawal
Agar lebih afdhal adalah mengerjakan ibadah puasa sunnah ini, berikut adalah beberapa tata cara dan ketentuan puasa sunnah bulan syawal yang dapat sahabat ketahui.
1. Puasa ini dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan enam hari di bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri. Hal ini mengacu pada hadits Nabi berikut ini.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).
2. Dilakukan selama masih di bulan Syawal
Puasa syawal lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan selama itu masih di bulan Syawal. Jika sahabat ingin bersegera dalam kebaikan, maka menyegerakan puasa Syawal adalah cara terbaik yang dapat dipilih.
3. Dapat dilakukan secara berurutan ataupun tidak berurutan
Puasa syawal selama enam hari dapat dilakukan secara berurutan ataupun tidak. Namun, jika mengacu pada sesuatu yang lebih utama maka puasa secara berurutan enam hari lebih utama dibandingkan yang tidak berurutan.
Mengutip dari Muslim.or.id, Syaikh Utsaimin berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”
4. Dianjurkan untuk membayar hutang puasa terlebih dahulu
Sebelum menjalankan ibadah puasa syawal selama enam hari, dianjurkan bagi umat Islam agar membayar hutang puasa Ramadan terlebih dahulu.
Dalam hal ini kita dapat memahami bahwasannya dengan membayar hutang puasa (qodho puasa) terlebih dahulu maka akan menggugurkan kewajibannya. Kemudian, jika melihat sisi keutamaannya membayar qodho puasa lebih utama dari puasa enam hari Syawal.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Demikianlah sahabat uraian mengenai tata cara puasa sunnah syawal yang dapat dikerjakan. Semoga dengan mengerjakannya menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan senantiasa berada dalam kebaikan.
Menyambut bulan Syawal yang penuh suka cita ini, sahabat juga dapat mengerjakan amalan lainnya seperti bersedekah kepada yang membutuhkan. Dengan kemudahan yang dihadirkan di dalamnya, sahabat dapat bersedekah membantu yang membutuhkan melalui Indonesia Berbagi melalui tautan ini: Sedekah Online Mudah