Merawat Kesehatan mata anak merupakan investasi jangka panjang yang berpengaruh pada kehidupannya kelak. Kesehatan mata juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif, emosional, serta sosial anak, sehingga deteksi dini terhadap gangguannya perlu dilakukan supaya pertumbuhan dan prestasinya terus berkembang secara optimal.
Penggunaan kacamata pada anak menjadi penting ketika seorang anak mengalami kelainan refraksi, yaitu kondisi di mana bayangan yang terbentuk retina mata, tidak tajam maupn tegas sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Menurut Dosen Fakultas Kedokter (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Aryanu Vindhya Putri, Sp.M menjelaskan bahwa kondisi tersebut bisa terjadi karena pemanjangan atau pemendekan ukuran bola mata. Semakin panjang ukuran bila mata, maka minusnya akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika semakin pendek ukuran bola mata, maka plusnya yang akan semakin tinggi.
Menurutnya, faktor Utama panjang atau pendeknya ukuran bola mata adalah keturunan. Namun demikian, beliau juga menyebutkan beberapa faktor lainnya turut menjadi penyebab pemanjangan dan pemendekan bola mata.
Beberapa Tanda yang Menunjukan Anak Harus Menggunakan Kacamata
Pada kondisi tertentu seorang kecil yang belum bisa melihat dengan jelas masih disebut sebagai sesuatu yang normal sehingga tidak memerlukan perawatan khusus seperti penggunaan kacamata. Namun, pada kondisi yang lain terdapat beberapa faktor yang dapat anak mengalami gangguan mata seperti penggunaan gadget secara berlebihan serta kebiasaan membaca di tempat yang minim pencahayaan.
Untuk membantu Anda mendeteksi kondisi mata pada anak, yuk kenali beberapa ciri yang menandakan anak harus menggunakan kacamata sebagai berikut:
1. Sering menyipitkan mata
Kondisi ini menjadi tanda bahwa anak memiliki kesulitan untuk memusatkan fokus pada objek. Menyipitkan mata umumnya dilakukan untuk membatasi pandangan yang kabur dan membatasi jumlah cahaya yang masuk ke mata sehingga ingkat fokus dan kejelasan objek meningkat.
2. Memiringkan kepala
Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan pada otot mata (strabismus) atau ptosis, yaitu kondisi kelopak mata atas yang mengendur dan mengenai garis mata.
Gangguan tersebut dapat mengganggu keselarasan pandangan dan memiringkan kepala memungkinkan anak melihat bagian yang terhalang oleh kelopak mata. Selain itu, gerakan memiringkan kepala juga dapat membantu anak melihat bagian yang terhalang oleh kelopak mata.
3. Menutup mata dengan sebelah tangan
Hal ini biasanya dilakukan untuk menghalangi pandangan tidak jelas yang mengganggu anak. Seorang anak yang sering melakukan hal demikian bisa jadi merupakan indikasi masalah refraksi mata seperti rabun jauh, rabun dekat, atau silinder.
4. Kesulitan membaca
Hal ini bisa ditandai dengan kesalahan membaca paragraf atau menerka kata yang tertulis sehingga membuat jarinya harus ikut mengarahkan tulisan.
Kemudian, kesulitan membaca juga ditunjukan anak dengan terus menerus mencari posisi yang tepat untuk membaca. Hal ini menjadikannya terus membuat gerakan memaju mundurkan kepalanya atau ia terus memindahkan bukunya.
5. Mata berair dan sensitif dengan cahaya
Disamping beberapa ciri di atas, mata anak yang seirng berair an menjadi sangat sensitif terhadap cahaya bisa jadi salah satu tanda ia harus menggunakan kacamata.
Gangguan Mata yang Mengharuskan Anak Menggunakan Kacamata
Selain beberapa kondisi atau tanda di atas yang mengharuskan anak menggunakan kacamata, sahabat juga perlu mengetahui beberapa gangguan mata yang mungkin terjadi pada anak dan mengharuskannya menggunakan kacamata diantaranya sebagai berikut:
1. Rabun jauh
Rabun jauh pada anak terjadi ketika cahaya yang masuk jatuh di depan retina. Selain faktor keturunan dari orang tua, Rabun jauh juga dipicu oleh kebiasaan seperti menggunakan gadget secara berlebihan dan kebiasaan membaca di ruangan yang kurang cahaya.
Gejala yang dialami ketika anak mengalami rabun jauh adalah mata menjadi buram sehingga memerlukan kacamata untuk memperbaiki penglihatannya.
2. Rabun dekat
Anak yang mengalami rabun dekat ia memiliki kesulitan melihat objek yang dekat dengan jelas. Pada kondisi ini dokter tidak akan melakukan tindakan medis sampai usia anak dewasa atau matanya terbentuk dengan sempurna, umumnya dokter akan merekomendasikan anak untuk menggunakan kacamata.
3. Astigmatisme
Mata silinder atau astigmatisme disebabkan oleh perbedaan lengkungan yang berbeda. Pada gangguan ini, mata anak akan memiliki lekukan yang lebih besar di satu sisinya. Dalam kondisi yang cukup serius, anak yang mengalami gangguan mata seperti ini penglihatannya akan tampak kabur ketika melihat detail yang halus sehingga memerlukan kacamata.
4. Asisometropia
Asisometropia adalah gangguan yang diakibatkan adanya kelainan refraksi tanpa disertai adanya kelainan anatomic pada mata yang sering terjadi pada masa perkembangan anak. Kasus anisometropia bisa terjadi pada anak usia 8 tahun dengan keluhan utama penglihatan kedua mata kabur.
5. Amblyopia
Amblyopia atau mata malas adalah kondisi yang menyebabkan satu mata menjadi lebih lemah karena otak tidak menerima atau memproses sinyal dengan baik dari mata tersebut. Penyebabnya adalah mata juling (Strabismus) dimana mata tidak sejajar sehingga otak mengabaikan gambar dari satu mata, serta perbedaan refraksi signifikan antara kedua mata misalnya satu mata lebih rabun jauh dan dekat.
6. Strabismus
Strabismus, atau mata juling adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar, sehingga tidak bekerja secara harmonis. Akibatnya, otak sering kali mengabaikan gambar dari salah satu mata untuk menghindari penglihatan ganda, yang dapat memicu amblyopia (mata malas) jika tidak ditangani. Pada anak-anak, kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor genetik, kelainan otot mata, atau gangguan neurologis yang memengaruhi kontrol gerakan mata.
Penggunaan kacamata menjadi salah satu solusi penting untuk anak-anak dengan strabismus. Kacamata tidak hanya membantu mengoreksi kelainan refraksi yang mendasari tetapi juga berperan dalam menyelaraskan posisi mata, sehingga mengurangi risiko gangguan penglihatan yang lebih serius. Dengan penanganan yang tepat, anak-anak dapat meningkatkan kualitas penglihatan dan tumbuh dengan lebih percaya diri.
Manfaat dan Cara Memilih Kacamata Anak yang Tepar
Penggunaan kacamata pada anak sangat penting untuk menjaga penglihatannya supaya tetap jelas dan baik, terlebih pada anak yang memiliki gangguan pada mata seperti yang telah disebutkan. Berikut adalah sejumlah manfaat penggunaan kacamata pada anak beserta cara mengenalkannya.
Manfaat Menggunakan Kacamata Bagi Anak
1. Meningkatkan kemampuan melihat sehingga anak dapat melihat dengan lebih jelas
2. Pada gangguan mata malas (amblyopia), kacamata dapat memperkuat penglihatannya
3. Memperbaiki posisi mata menjadi lebih baik pada anak yang mengalami mata juling (strabismus)
4. Memberikan perlindungan pada mata anak, terlebih jika salah satu mata memiliki penglihatan yang buruk
Cara Memperkenalkan Kacamata pada Anak
1. Jelaskan pentingnya memakai kacamata, selain menjadikan penglihatan lebih jelas juga dapat menjadikannya bermain dan beraktivitas dengan nyaman.
2. Berikan kacamata yang sesuai dengan resep dokter, jika anak merasa tidak nyaman dengan kacamata tersebut, periksakan Kembali kondisinya ke dokter spesialis mata.
3. Pilihkan bingkai menarik, gunakan frame atau warna yang mereka sukai.
4. Atur jadwal pemakaian kacamata, musalnya saat membaca atau menonton TV.
Demikianlah ulasan mengenai penggunaan kacamata pada anak, pada dasarnya mencegah akan selalu lebih baik daripada mengobati. Dan organ penglihatan sangat penting untuk dijaga karena merupakan salah satu organ terpenting yang dapat mendukung tumbuh kembang serta menjamin masa depan anak.
Sahabat, diluar sana masih banyak anak-anak prasejahtera yang memerlukan bantuan kacamata agar mereka mampu melihat dengan jelas namun terhalang oleh kondisi ekonominya, yuk jadi bagian dalam program donasi kacamata for yatim yang dapat sahabat ketahui deskripsinya berikut ini: Program Kacamata for Yatim Indonesia Berbagi
Referensi:
Universitas Muhammadiyah Malang. Kenapa Anak Pakai Kacamata Sejak Dini? Ini Penjelasan Dosen UMM. Diakses pada 7 Desember 2024 dari https://www.umm.ac.id/id/berita/kenapa-anak-pakai-kacamata-sejak-dini-ini-penjelasan-dosen-umm.html.
Direktoran Jenderal Pelayanan Kesehatan. Apakah Penggunaan Kacamata Koreksi Berpengaruh Pada Prestasi Siswa?. Diakses pada 7 Desember 2024 dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/763/apakah-penggunaan-kacamata-koreksi-berpengaruh-pada-prestasi-siswa.
Hello Sehat. Kenapa Masih Kecil Sudah Harus Pakai Kacamata?. Diakses pada 7 Desember 2024 dari: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/anak-kecil-pakai-kacamata.
Alodokter. Kacamata Anak, Ketahui Cara Tepat Memilihnya. Diakses 7 Desember 2024 dari https://www.alodokter.com/tanda-tanda-si-kecil-butuh-kacamata-anak.