Indonesiaberbagi.id, Hikmah Menunaikan Zakat Fitrah – Salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia ialah diberikannya harta yang dapat digunakan dalam berbagai hal. Seiring dengan pemberian harta pada seorang muslim, ternyata dalam harta tersebut terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan.
Zakat merupakan salah satu amalan sosial yang mewajibkan seorang muslim untuk mengeluarkan hak orang lain yang terdapat pada hartanya. Zakat sendiri memiliki banyak hikmah jika dikerjakan oleh seorang muslim dengan ikhlas hanya mengharap keridhaan-Nya.
Sejak ditetapkan kurang lebih 1400 tahun yang lalu, zakat menjadi salah satu intrumen kebangkitan ekonomi umat yang senantiasa merawat dan memenuhi kebutuhan orang miskin serta orang yang membutuhkan.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan menunaikan zakat, pada bulan ini setiap muslim diwajibkan menunaikan zakat fitrah sebagai salah satu amalan pelengkap dan penyempurna ibadah puasa.
Menunaikan zakat fitrah memiliki banyak hikmah yang dapat kita petik bersama. Berikut adalah beberapa hikmah menunaikan zakat fitrah.
1. Mensucikan Jiwa
Selain menjalankan ibadah puasa yang memiliki keutamaan dihapuskannya dosa-dosa, bulan Ramadhan juga menjadi kesempatan bagi seorang muslim untuk mensucikan jiwanya dengan menunaikan zakat fitrah. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 103 yang artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnnya do’a kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Zakat fitrah yang dapat membersihkan jiwa akan membawa umat islam kembali pada fitrahnya, yakni jiwa yang bersih, tulus beribadah kepada Allah SWT.
2. Menjadikan harta berkah
Selain dapat mensucikan jiwa, zakat fitrah yang ditunaikan oleh seorang muslim juga dapat membersihkan harta. Dalam hal ini, barangkali saat proses meraih harta tersebut ada hal yang tidak mengenakan atau cara yang tidak berkenan dilakukan.
Namun demikian, walaupun berfungsi untuk membersihkan harta, zakat tidak dapat mensucikan harta yang diperoleh dengan cara yang haram atau cara memperoleh harta yang tidak dibenarkan oleh syariat seperti korupsi, mencuri, atau merampok.
Selanjutnya, saat menunaikan zakat secara kasat mata harta yang kita miliki berkurang, namun pada hakikatnya harta tersebut tidak berkurang melainkan akan menjadi harta abadi kita yang kelak dapat menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari perhitungan.
3. Membangun kepedulian dan mempererat silaturahim
Ajaran islam senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Salah satunya ialah dengan anjuran untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.
Zakat fitrah merupakan ibadah sosial yang merupakan bentuk nyata dari upaya umat islam untuk saling bantu untuk keluar dari kekurangan dan kelemahan, dalam hal ini lemah dalam aspek sosial dan ekonomi.
Kepedulian yang dibangun dalam praktik zakat fitrah turut membuka jalan tersimpul eratnya tali silaturahim antar umat muslim. Zakat juga dapat menjadi penguat rasa persaudaraan antara mustahik dan muzaki, dalam hal ini seorang muzaki peduli kepada mustahik dan seorang mustahik mendoakan muzaki.
4. Implementasi rasa syukur
Kewajiban zakat fitrah secara tidak langsung mampu melatih seorang muslim untuk lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah padanya. Selain itu, zakat fitrah juga turut menyadarkan bahwasannya dari setiap hasil kerja yang didapat terdapat peran orang lain dan peran Allah utamanya dalam memperoleh hasil tersebut.
Betapa besarnya hikmah bersyukur yang mampu orang merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Selain itu, hikmah dari syukur juga ialah mampu mendorong seseorang menjadi ringan tangan untuk berbagi terhadap sesama.
5. Momen untuk berbagi kebahagiaan
Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan oleh seorang muslim dengan tujuan agar tidak ada orang fakir yang kelaparan pada saat hari raya Idul Fitri. Sederhananya, zakat fitrah ini berfungsi untuk membantu orang yang tidak mampu agar dapat merasakan nikmatnya hari raya Idul Fitri.
Hal ini dapat menjadikan hari kemenangan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berada pada kelas ekonomi menengah ke atas saja melainkan para mustahik juga dapat merasakan hal yang sama, tidak merasa kekurangan saat hari raya.
Baca Juga: Zakat Fitrah, Kewajiban Seorang Muslim di Bulan Ramadhan
6. Menyempurnakan ibadah puasa
Hikmah dari zakat fitrah ialah menyempurnakan ibadah puasa yang telah dijalani selama Ramadan. Terkadang, harang disadari bahwasannya pada saat proses menjalani ibadah puasa kita pernah marah, kesal dengan sesuatu atau bahkan secara tidak sadar mendengar dan juga melakukan ghibah. Dengan menunaikan zakat fitrah, isnyaallah dapat membersihkan dari perilaku sia-sia tersebut. Hal itu sebagaimana sabda Nabi berikut ini.
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu merupakan sedekah biasa”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru Quthni)