Indonesiaberbagi.id – Keutamaan menjalankan shalat Isyraq adalah mendapatkan pahala haji dan umroh. Namun, perlu sahabat ketahui bahwasannya shalat tersebut tidak dapat menggantikan haji dan umroh melainkan hanya sama dalam pahala dan keutamaannya saja. Cari tahu yuk penjelasan selengkapnya tentang keutamaan shalat isyraq dalam artikel di bawah ini, baca sampai selesai ya.
Keutamaan Shalat Isyraq
Mengutip dalam NU Online, kata Isyraq secara Bahasa memiliki makna terbit, hal itu sebagaimana dikatakan: ‘asyraqs syamsu‘ yang memiliki matahari terbit. Dalam ilmu fikih, shalat isyraq adalah shalat yang dilakukan di waktu matahari terbit. Shalat isyraq juga disebut sebagai shalat Dhahwah Sughra, sementara shalat Dhuha disebut sebagai shalat Dhahwah Kubro.
Shalat Syuruq atau isyraq merupakan salah satu amalan yang dapat sahabat kerjakan setelah mengerjakan shalat subuh di masjid. Tentunya amalan tersebut merupakan salah satu amalan yang cukup berat untuk dikerjakan, karena biasanya setelah shalat subuh sebagian ada yang harus menahan kantuk dan sebagian juga ada yang harus menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan aktivitasnya.
Beruntunglah bagi sahabat yang mendapat kesempatan untuk mengerjakan shalat sunnah ini karena berdasarkan salah satu hadits Nabi SAW disebutkan pahalanya setara dengan ibadah haji dan umroh. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thabrani)
Kemudian, terdapat juga dalam hadits dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Ketentuan Shalat Isyraq
Shalat Isyraq merupakan shalat sunnah yang merujuk pada waktu Syuruq pada akhir waktu subuh. Sebagaimana disebutkan dalam hadits keutamaannya di atas, shalat ini dianjurkan bagi ia yang shalat subuh berjamaah dan menyambungnya dengan berdiam diri serta dzikir di masjid hingga waktu Syuruq. Nah, sahabat perlu juga untuk tahu atau mengulas kembali beberapa ketentuan shalat Isyraq di bawah ini:
1. Waktu Shalat Isyraq
Waktu shalat sunnah ini dimulai setelah matahari terbit dan telah naik satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) atau 15 hingga 20 menit setelah waktu Syuruq.
2. Jumlah Rakaat
Mengutip dari NU Online, jumlah rakaat ibadah sunnah ini ialah dua rakaat, kemudian surat yang dibaca setelah al-Fatihah ialah ad-Dhuha untuk rakaat pertama dan al-Insyirah untuk rakaat kedua.
3. Anjuran melaksanakan shalat
Mengutip dari Rumaysho, sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang keutamaannya, shalat sunnah ini dianjurkan bagi umat Islam yang shalat subuh berjamaah di masjid kemudian berdiam diri setelahnya untuk berdzikir hingga waktu Syuruq.
4. Anjuran berdzikir setelah shalat Subuh
Setelah shalat Subuh, bagi sahabat yang hendak melaksanakan ibadah sunnah ini hendaknya berdiam diri dan berdzikir di dalam masjid. Adapun dzikir yang dimaksud ialah seperti dzikir pada umumnya seperti tilawah Al-Quran, membaca bacaan dzikir, atau lebih khusus lagi membaca bacaan dzikir pagi.
Tata Cara Shalat Isyraq
Pelaksanaan shalat Isyraq sama seperti pelaksanaan shalat lainnya, baik dari rukun maupun syaratnya. Namun, terdapat beberapa perbedaan yakni dari niat hingga beberapa sunnah yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaannya. Mengutip dari NU Online, berikut adalah tata cara melaksanakan shalat sunnah Isyraq setelah memasuki waktu Syuruq.
1. Membaca niat shalat Isyraq.
2. Niat dalam hati bersamaan takbiratul ihram dan seterusnya.
3. Setelah membaca al-Fatihah di rakaat pertama kemudian membaca QS adh-Dhuha dan seterusnya.
4. Setelah Al Fatihah rakaat kedua kemudian membaca surat Al-Insyirah.
5. Setelah shalat selesai, dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:
اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ.
Artinya:
“Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma’mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepadaMu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta’dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal.” (Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain, halaman 103).
Sahabat, sungguh beruntung bagi siapa saja yang mendapatkan kesempatan melaksanakan shalat sunnah ini. Kami doakan, semoga sahabat semua mendapatkan kesempatan tersebut dan meraih pahala seperti pahala haji dan umroh. Selain melaksanakan shalat Sunnah Isyraq setelah waktu shalat Subuh, sahabat juga dapat bersedekah sebagai langkah awal untuk mengawali hari dengan amalan yang baik.Nah, bagi sahabat yang mau cari inspirasi bentuk sedekah di waktu subuh atau waktu pagi, cari tahu yuk contohnya dalam artikel berikut ini: Contoh Sedekah Subuh di Waktu Pagi