Langganan Berita

Silahkan isi data anda untuk kita kirimkan update berita terbaru

Edit Content
pengertian infak

Memahami Pengertian Infak Serta Perbedaannya dengan Sedekah

Table of Contents

Indonesiaberbagi.id – Infak adalah salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat Islam yang memiliki banyak manfaat. Pada pelaksanaannya, infak dilakukan dengan cara menyerahkan uang ataupun harta benda lainnya kepada orang lain secara sukarela.

Secara umum, kita semua memahami bahwasannya tujuan dari infak adalah memberikan perhatian kepada orang-orang yang berada dalam kondisi lemah. Bagi umat Islam, berinfak adalah salah satu perintah Allah SWT seperti yang termaktub dalam firman-Nya sebagai berikut:

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195).

Pengertian Infak

Terdapat beberapa pengertian infak yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memaknai lebih dalam salah satu perintah ini. Secara bahasa, infak berasal dari bahasa Arab yakni “anfaqa-yunfiqu-infaqan” yang bermakna mengeluarkan atau membelanjakan harta.

Mengutip dari laman detik.com, dalam buku Filantropi dalam Masyarakat Islam karya Ahmad Gaus disebutkan makna infak secara istilah adalah adalah mengeluarkan harta yang dimiliki atau pendapatan penghasilan yang diperoleh untuk tujuan yang sejalan dengan syariat Islam.

Selanjutnya, menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa infak adalah harta yang dikeluarkan seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum (sumber: baznas.go.id)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kita dapat memahami bahwa infak adalah mendermakan, memberikan, atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan meraih keridhoan-Nya. Cakupan dari infak sendiri meliputi nafkah istri dan anak, kerabat, dan sedekah sunnah.

Hukum Infak dalam Islam

Dari sisi pelaksanaannya, hukum berinfak terbagi menjadi beberapa hukum berdasarkan sifat dan tujuan pemberiannya. Berinfak dapat dihukumi wajib, sunnah dan bahkan haram dalam kondisi-kondisi tertentu. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Wajib

Berinfak menjadi wajib apabila berkaitan dengan perkara yang menjadi kewajiban atau tanggung jawab seseorang. Misalnya memberi nafkah kepada istri dan anak, merawat orang tua, serta membayar nazar. Kemudian, zakat fitrah dan zakat  mal juga termasuk ke dalam infak wajib yang harus dikeluarkan.

Hukum wajib secara sederhana dapat dipahami sebagai sebuah amalan yang berpahala ketika dikerjakan dan berdosa ketika tidak dikerjakan.

2. Sunnah

Berinfak menjadi sunnah ketika tujuan mengeluarkan harta adalah utnuk kemaslahatan orang lain. Misalnya memberikan santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk korban bencana alam, sumbangan Pembangunan dan perawatan masjid, serta peruntukan-petuntukan lainnya.

Amalan yang dihukumi sunnah berpahala jika dikerjakan dan tidak mengandung dosa ketika seseorang tidak mampu mengerjakannya.

3. Haram

Berinfak juga bisa dihukumi sebagai amalan yang haram atau diharamkan oleh hukum ketika tujuannya adalah untuk maksiat serta perkara-perkara yang bertentangan dengan agama.

Perbedaan Infak dan Sedekah

Infak dan sedekah merupakan dua istilah yang memiliki kemiripan dalam Islam, secara umum keduanya merupakan proses penyerahan harta antara individu terhadap individu lainnya secara sukarela untuk saling membantu. Namun demikian, meskipun keduanya juga memiliki perbedaan yang terkadang membuat orang salah kaprah dalam mengamalkannya.

Untuk menghindari salah kaprah, berikut adalah beberapa ulasan sederhana tentang perbedaan infak dan sedekah yang dapat sahabat jadikan sebagai rujukan.

Perbedaan Infak dan Sedekah dari Segi Definisi

Untuk memudahkan kita dalam membedakan dua hal yang memiliki kemiripan, tentunya langkah pertama adalah memahami definisi keduanya terlebih dahulu.

Secara definisi, infak berasal dari salah satu kata dalam bahasa Arab yakni ‘anfaqa‘. Dari kata tersebut, infak dapat dipahami sebagai amalan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan harta untuk memenuhi sebuah kepentingan, baik yang sifat hukumnya wajib maupun sunnah.

Kemudian, sedekah berasal dari kata ‘shadaqa’. Sedekah dalam hal ini dapat dipahami sebagai pemberian yang sifatnya sukarela yang diberikan dengan tujuan memperoleh ridho Allah Swt.

Perbedaan infak dan sedekah berdasarkan wujud

Dari sisi wujud, infak dikeluarkan dalam bentuk harta yang dimiliki untuk memenuhi perintah agama. Namun demikian, wujud harta tersebut tidak memiliki batasan tertentu seperti halnya zakat yang ada batasan minimal dan jumlah yang wajib dikeluarkannya. Berdasarkan itu, infak dapat diberikan dalam jumlah berapa saja untuk membantu orang lain ataupun peruntukan lainnya.

Kemudian, sedekah dalam praktiknya tidak hatrus berwujud uang ataupun harta lainnya yang bersifat materi. Dalam hal ini, suatu amalan yang dilakukan dapat menjadi sedekah ketika memiliki nilai manfaat bagi orang lain. Bahkan disebutkan bahwa tersenyum terhadap sesama bernilai sedekah. Rasulullah dalam salah satu haditsnya menyebutkan bahwa setiap kebaikan adalah sedekah.

Demikianlah sahabat, ulasan mengenai arti infak, hukum beserta perbedaannya dengan sedekah. Semoga bermanfaat bagi sahabat semuanya. Ketahui juga keutamaan serta manfaat infak dalam artikel berikut ini: Keutamaan dan Manfaat Berinfak Bagi Umat Islam