Indonesiaberbagi.id – Terdapat sejumlah waktu terbaik untuk bersedekah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Salah satu waktu sedekah terbaik tersebut ialah bersedekah saat berada dalam kondisi sehat.
Namun demikian, hal itu tidak menutup kesempatan bagi siapa saja untuk menunaikan sedekah terbaiknya kapan dan dalam kondisi apa pun. Hal itu dikarenakan sedekah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa ada batasan waktu atau kondisi tertentu.
Artinya, selama masih ada kesempatan kita dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk bersedekah. Dalam ayat Al-Quran disebutkan bahwa kelak akan ada orang yang memohon pada Allah agar diberi kesempatan untuk kembali ke alam dunia dan menunaikan sedekah walau hanya sebentar. Allah SWT berfirman:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Empat Waktu Sedekah Terbaik
Dalam salah riwayat Nabi SAW, terdapat beberapa waktu dan kondisi terbaik untuk bersedekah sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut.
Seorang sahabat datang kepada Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhol?”
Maka beliau menjawab: “Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yakni akan diwarisinya). “ (Shahih Muslim, no: 1713).
Melalui sabda Nabi di atas, terdapat beberapa waktu terbaik untuk sedekah, berikut adalah penjelasannya.
1. Sedekah dalam Kondisi Sehat
Dalam kondisi sehat, seseorang akan memiliki tenaga untuk melakukan banyak hal termasuk mengejar keuntungan duniawi. Nah, dalam kondisi tersebut seseorang dianjurkan untuk menunaikan sedekah, yang mana momen tersebut merupakan waktu terbaik untuk sedekah.
Namun demikian, kondisi itu pada umumnya merupakan kondisi yang dialami oleh anak muda, disamping memiliki tubuh yang prima ia juga sangat berambisi untuk meraih cita-citanya di masa depan.
Rasulullah SAW mengingatkan agar kita semua jangan tertipu oleh dua hal dalam haditsnya berikut ini.
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari).
Dalam kondisi sehat, bugar dan masih memiliki tenaga yang prima, biasanya seseorang akan merasa sulit dan berat untuk mengeluarkan sebagian kecil dari hartanya untuk sedekah. Hal itu terjadi karena pada kondisi tersebut harta dan tenaganya akan dicurahkan untuk mengejar kesuksesan duniawi.
Adapun, bersedekah dalam kondisi tersebut sangat membutuhkan rasa ikhlas yang besar, ia harus tetap meluruskan niatnya karena Allah dan hanya mengharap imbalan dari-Nya.
2. Sedekah Saat Ingin Kaya Raya
Waktu terbaik untuk sedekah berikutnya ialah dalam kondisi sangat ingin kaya raya. Kondisi tersebut terkadang membuat seorang Muslim menjadi pelit atau kikir dalam membelanjakan hartanya karena sedang mengejar kekayaan agar mencapai targetnya.
Sedekah dalam kondisi ingin kaya menjadi bukti bahwa orang tersebut tidak ingin menikmati kekayaannya sendiri. Namun, ia memilih untuk berbagi dengan seama terutama orang yang lebih membutuhkan.
Untuk melakukan hal ini tentunya memerlukan keyakinan hati dan keikhlasan yang sangat dalam. Saat mampu sedekah dalam kondisi ini, selain mendapatkan pahala sedekah ia juga akan menghindarkan dirinya dari sifat tamak dan serakah yang merupakan sifat tercela.
3. Sedekah Saat Khawatir Miskin
Waktu terbaik untuk sedekah berikutnya ialah ketika seseorang merasa sangat takit dan khwatir jatuh miskin. Hal ini mungkin didasari dengan berbagai kondisi seperti memiliki utang, kerugian bisnis atau bahkan baru saja mengalami PHK.
Tentunya mengeluarkan sebagian harta dalam kondisi tersebut sangatlah berat, perlu adanya keyakinan yang kuat untuk menunaikannya. Namun demikian, jika ia mampu menunaikannya dalam kondisi tersebut maka ia telah mewujudkan ketawakalannya kepada Allah dalam kondisi apapun.
Allah SWT berfirman:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
”(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,.” (QS Ali Imran : 134).
Dijadikannya kondisi takut miskin sebagai salah satu waktu terbaik sedekah juga memiliki makna lain, yaitu anjuran bgai kita untuk bersyukur dan melihat ke bawah betapa banyaknya orang kurang beruntung dibandingkan dengan kita.
4. Tidak dalam Kondisi Menjelang Kematian
Terakhir, waktu terbaik untuk menunaikan sedekah ialah tidak dalam keadaan menjelang kematian. Sebab, bisa jadi seseorang baru merasa terdorong untuk sedekah karena mengharapkan keselamatan di alam barzah.
Kita sendiri mungkin tidak tahu bahwa ketika kondisi mendekati kematian apakah kita masih ingat untuk memberikan sedekah atau tidak. Hal ini karena Rasulullah lebih menghargai anak muda dan sehat untuk bersedekah.
Selama ada kesempatan dan ada harta yang bisa disisihkan, manfaatkan situasi tersebut untuk memenuhi apa sedekah terbaikmu.
Sahabat, demikianlah empat waktu terbaik untuk sedekah yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus lebih aktif dan giat dalam melakukan amalan terbaik ini. Ketahui urutan penerima sedekah yang paling utama dalam artikel berikut ini: Urutan Penerima Sedekah yang Paling Utama