Indonesiaberbagi.id – Puasa sunnah bulan Muharram merupakan salah satu amalan yang dianjurkan terhadap umat Islam di bulan pertama Hijriah ini. Sebagai landasannya, terdapat beberapa hadits yang mengulas tentang anjuran dan keutamaan berpuasa pada salah satu bulan yang dimuliakan ini. Diantara hadits yang mungkin sering kita dengar yaitu hadits yang menyebutkan bahwa puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan.
Meski terdapat anjuran untuk memperbanyaknya, bukan berarti kita harus berpuasa satu bulan penuh pada bulan ini. Dalam hal ini, kita dapat meningkatkan intensitas amalan puasa dari bulan sebelumnya atau bulan-bulan yang lain, terlebih pada bulan Muharram ini terdapat puasa sunnah yang sangat dianjurkan yakni puasa asyura pada hari ke sepuluh bulan ini,
Sahabat, cari tahu selengkapnya yuk beberapa hadits yang mengulas tentang anjuran dan keutamaan puasa bulan Muharram di sini, baca sampai selesai ya!
Hadits Anjuran dan Keutamaan Puasa Muharram
Terdapat beberapa anjuran dan keutamaan puasa bulan Muharram yang dapat sahabat ketahui di bawah ini.
1. Puasa Muharram merupakan puasa yang utama setelah puasa Ramadhan
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan puasa di bulan Muharram yang disebutkan sebagai puasa yang utama setelah berpuasa di bulan Ramadhan.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
Mengutip dari Rumaysho, Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.
2. Keutamaan puasa di bulan mulia
Berikutnya, dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Abu Daud, Ibnu Majah, dan beberapa perawi lainnya, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa pada beberapa waktu salah satunya adalah berpuasa pada bulan yang mulia atau bulan haram yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di samping itu, hadits tersebut juga menganjurkan untuk tidak menyiksa diri sendiri.
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Artinya, “Diriwayatkan dari al-Bahili: ‘Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?’ Rasulullah saw bersabda: ‘Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?’ Al-Bahili menjawab: ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.’ Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).’ Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).
3. Sehari setara 30 hari puasa
Dalam hadits di bawah ini, disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki pahala kebaikan yang berlipat ganda yakni setara dengan 30 hari berpuasa. Hadits ini juga menyinggung pahala puasa di arafah yang dapat menghapus dosa dua tahun.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR Thabrani dalam al-Mu’jamush Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).
4. Puasa Asyura pelebur dosa setahun
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah disebutkan bahwa terdapat satu hari yang dianjurkan berpuasa di bulan Muharram yaitu puasa asyura pada tanggal 10 Muharram, siapa saja yang berpuasa pada hari tersebut maka puasanya tersebut akan menghapus dosa selama satu tahun ke belakang.
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)
5. Anjuran mengiringi puasa asyura dengan puasa satu hari sebelum atau sesudahnya
Dalam menyelisihi praktek puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi, Rasulullah dalam haditsnya menganjurkan agar umat Islam berpuasa pada satu hari sebelumnya yakni pada hari kesembilan yang sering kita sebut sebagai puasa tasu’a (HR. Muslim). Kemudian, dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah menganjurkan puasa pada hari ke sembilan atau hari kesebelas Muharram untuk membedakan praktik puasa kaum yahudi dengan umat Islam.
Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi SAW melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya,namun pada saat itu ada sahabat yang berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Kemudian, dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa rasulullah menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sebelum atau sesudah tanggal 10 Muharram.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)
Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram 2024
Seperti dijelaskan dalam salah satu hadits di atas, puasa bulan Muharram merupakan yang utama setelah berpuasa di bulan Muharram. Nah, bagi sahabat yang mau coba untuk mengoptimalkan puasa di bulan Muharram, berikut adalah jadwal puasa Muharram di bulan pertama hijriah tahun ini.
Pertama, puasa asyura dan tasu’a. Puasa tasu’a 9 Muharram 1446 H jatuh pada Senin, 15 Juli 2024. Kemudian puasa asyura jatuh pada tanggal Selasa, 16 Juli 2024. Jika sahabat memilih untuk berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram, maka puasa berikutnya ialah pada hari Rabu, 17 Juli 2024.
Kedua, Puasa Ayyamul Bidh atau puasa pertengahan bulan. Sahabat dapat melaksanakan puasa ini pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram 1446 atau pada tanggal 19, 20, dan 21 Juli 2024.
Ketiga, puasa Senin dan Kamis. Puasa senin dan kamis yang dapat sahabat jalankan ialah pada hari Senin dan Kamis di bulan Muharram.
Sahabat, sebagai puasa yang lebih utama setelah bulan Ramadan, mari kita maksimalkan hari-hari kita untuk menjalankan ibadah sunnah di bulan yang dimuliakan ini. Semoga dengan mengerjakannya, dapat menjadi wasilah untuk menjadikan hidup kita lebih mulia dan bertakwa.
Selain anjuran untuk berpuasa, terdapat amalan-amalan lain yang dapat sahabat kerjakan di bulan Muharram untuk meraih kemuliaannya. Baca yuk beberapa amalan bulan Muharram di sini secara lengkap: Amalan Sunnah Bulan Muharram
Referensi:
NU Online. 5 Hadits Tentang Anjuran dan Keutamaan Puasa Muharram. Diakses 5 Juli 2024 dari: https://www.nu.or.id/nasional/5-hadits-tentang-anjuran-dan-keutamaan-puasa-muharram-aGSLB
Rumaysho. Anjuran Puasa Muharram. Diakses pada 5 Juli 2024 dari https://rumaysho.com/2956-anjuran-puasa-muharram.html
Tirto. Jadwal Puasa Sunnah Muharram 2024: Tasua hingga Asyuro. Diakses 5 Juli 2024 dari https://tirto.id/jadwal-puasa-sunnah-muharram-2024-tasua-hingga-asyura-g1co