Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi seorang Muslim selama satu bulan penuh dengan cara menahan haus dan lapar serta segala hal yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Terdapat sejumlah hikmah atau pelajaran penting dari pelaksanaan ibadah tersebut diantaranya meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran dan rasa syukur, mengubah diri menjadi lebih baik, saling menyayangi dengan sesama serta belajar untuk mengendalikan hawa nafsu.
Mengetahui hikmah menjalankan ibadah puasa merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah kita sehingga tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja. Akan tetapi, memiliki nilai lebih yang dapat menjadikan pribadi kita lebih baik dari sebelumnya.
Sahabat dapat mengetahui hikmah berpuasa dalam artikel ini secara lengkap, baca sampai selesai yuk!
Hikmah Ibadah Puasa Ramadan
Para ulama telah memberikan banyak uraian tentang hikmah menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa bulan Ramadan. Tujuan mengetahui hikmah ibadah puasa tentunya agar kita mampu menjalankan ibadah tersebut dengan sebaik mungkin serta mengetahui makna serta nilai yang terkandung pada ibadah yang kita jalankan. Berikut adalah beberapa hikmah menjalankan ibadah puasa yang dapat sahabat ketahui.
1. Meraih Derajat Takwa
Hikmah puasa yang pertama adalah mengantar seorang muslim kepada derajat takwa. Hal itu dikarenakan dengan berpuasa seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Puasa di bulan Ramadan adalah proses menempa diri untuk menjadi pribadi yang taat sehingga pada akhirnya mencapai derajat taqwa. Dalam hal ini, terdapat tiga hal yang merepresentasikan bentuk ketakwaan seorang Muslim saat berpuasa. Pertama, saat berpuasa seseorang kan meninggalkan segala hal yang telah dilarang oleh Allah dalam rangka mendekatkan diri serta meraih pahala dari-Nya.
Kedua, orang berpuasa merasa bahwa dirinya senantiasa diawasi oleh Allah SWT sehingga ia menghindari diri untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya. Ketiga, orang yang berpuasa akan semangat dalam mengerjakan amalan-amalan lainnya, hal ini menjadi jalan untuk meningkatkan iman dan meraih derajat takwa.
2. Melatih Kesabaran dan Rasa Syukur
Berpuasa mengajarkan seorang muslim untuk senantiasa sabar dalam menanggung rasa susah di jalan Allah. Rasa susah yang dimaksud adalah rasa lapar dan haus yang harus ditahan sepanjang hari, meskipun memiliki kecukupan untuk makan dan minum, dengan berpuasa seorang muslim dilatih untuk menahan keinginannya sehingga dapat menjadikannya sebagai pribadi yang lebih bijak.
Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya juga menekankan bagi orang yang berpuasa untuk senantiasa menahan diri dan bersabar. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Di samping itu, berpuasa juga mengajarkan kita semua untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dengan menahan haus dan lapar seharian, kita menyadari bahwa satu gelas air putih sangat berharga dan menyejukan dalam kondisi tersebut, terlebih rasa haus dan lapar ini mengajarkan bahwa rasa kenyang dan kecukupan untuk makan adalah anugerah besar dari Allah Ta’ala yang harus senantiasa disyukuri.
3. Mengubah Diri Menjadi Lebih Baik
Berikutnya, puasa dapat mendorong seseorang sebagai pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal itu disebabkan proses ibadah selama satu bulan yang secara tidak langsung menempa seorang muslim untuk senantiasa meninggalkan berbagai maksiat, perkataan bohong dan kotor, serta hal-hal lain yang dapat mengurangi pahala puasa seperti ghibah, marah, hasad dan dengki.
Kemudian setelah Ramadan usai, puasa yang dilaksanakan selama satu bulan penuh diharapkan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kuantitas serta kualitas amal seorang Muslim, dari yang tadinya malas-malasan untuk shalat lima waktu menjadi rajin, tepat waktu dan berjamaah di masjid.
Tentunya, untuk sampai pada kondisi tersebut seorang muslim harus mengoptimalkan ibadah puasa yang dijalankannya, tidak hanya menahan haus dan lapar namun juga meninggalkan hal yang dapat membatalkan dan mengurangi puasanya serta mengisi waktu-waktunya untuk berbuat baik seperti tilawah, sedekah, i’tikaf, dan bersilaturahmi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903.)
Kemudian, dalam hadits lain diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”. HR. Ibnu Khuzaimah 3/242
4. Saling Menyayangi dengan Sesama
Menahan haus dan lapar dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dapat membuka peluang bagi kita untuk saling menyayangi dengan sesama, terutama dengan mereka yang berada dalam kondisi sulit. Hal itu dikarenakan rasa haus dan lapar ini memberikan arti bagi kita betapa berharganya nikmat makan dan minum serta betapa perihnya rasa haus dan lapar yang mungkin sering orang lain rasakan.
Turut merasakan apa yang orang lain rasakan menjadi dorongan bagi kita untuk berempati dan menyayangi mereka dengan cara membantunya untuk keluar dari kesulitan yang mereka alami. Salah satu bentuk kepedulian terhadap mereka adalah membantu mereka mencukupi kebutuhannya serta memberdayakannya agar mampu keluar dari kesulitannya.
5. Melatih Diri untuk Mengendalikan Hawa Nafsu
Esensi dari pelaksanaan ibadah puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, baik berupa syahwat, makanan dan minuman, serta hal-hal buruk yang bersifat kesenangan duniawi semata. Dengan mengendalikan hawa nafsu, seseorang dapat lebih bijak untuk berbuat sesuatu serta senantiasa mengkritisi terlebih dahulu apa yang hendak dilakukannya.
Setidaknya, ada tiga hikmah dari mengendalikan hawa nafsu diantaranya dapat mengendalikan jiwa, hati akan sibuk memikirkan hal-hal; baik dan senantiasa mengingat Allah, menjadikan pribadi yang bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan dengan cara gemar berbagi kepada sesama, serta mempersempit jalannya darah yang merupakan tempatnya setan untuk menghembuskan perasaan was-was ke dalam diri manusia.
Sahabat, itulah ulasan mengenai hikmah berpuasa di bulan Ramadan yang dapat sahabat ketahui. Semoga kita semua mampu melalui Ramadan tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, akan tetapi mendapatkan hikmah dari ibadah yang dikerjakan selama satu bulan.
Agar dapat mengoptimalkan ibadah puasa serta amalan lain di bulan Ramadan, cari tahu yuk beberapa amalan sunnah dan kegiatan berbagi yang dapat sahabat lakukan selama bulan Ramadan dalam artikel ini: Amalan Sunnah dan Kegiatan Bermanfaat di Bulan Ramadan
Referensi:
Muslim.or.id. Hikmah di Balik Puasa Ramadhan. Diakses pada 26 Februari 2025 dari: https://muslim.or.id/4010-hikmah-di-balik-puasa-ramadhan.html
Detik Hikmah. Diakses pada 26 Feberuari 2025 dari:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6649662/10-hikmah-puasa-ramadan-melatih-kesabaran-hingga-tingkatkan-syukur.