Langganan Berita

Silahkan isi data anda untuk kita kirimkan update berita terbaru

Edit Content
Cara Menghitung Zakat Pertanian

Cara Menghitung Zakat Pertanian Beserta Contohnya Lengkap

Table of Contents

Indonesiaberbagi.id – Bapak Umar adalah seorang petani, ia menanam padi di sawah yang luasnya 2 HA. Iya menggunakan irigasi untuk mengairi sawahnya, dari awal proses penanaman padi hingga panen ia mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 5000.000. Ketika penen, hasilnya sebanyak 5 ton beras. Berapakah zakat hasil tani yang harus dikeluarkannya.

Sebelum menghitung zakat pertanian, sebaiknya kita ulas kembali berapa nisab zakatnya. Dalam hal ini, sesuai dengan sabda Nabi SAW bahwasannya nisab zakat pertanian adalah 5 wasaq. Dalam satuan kilogram, 5 wasaq adalah 720 Kg (menurut pendapat mayoritas ulama) dan 900 Kg (Syeikh Ibnu Baz). Berkaitan dengan nisab zakat pertanian, Rasulullah SAW bersabda:

لَيْسَ فِيْ حَبٍّ وَلاَ ثَمَرٍ صَدَقَةٌ حَتَّى يَبْلُغَ خَمْسَةَ أَوْسُق

“Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 Ausaq.” (HR. Muslim)

Berapa Persen Zakat Pertanian yang Harus Dikeluarkan?

Persentase zakat hasil pertanian yang harus dikelurkan dibagi ke dalam dua berdasarkan metode pengairannya. Terdapat dua jenis sistem pengairan yang menjadi patokan dalam menentukan jumlah zakat pertanian yakni sistem tadah hujan (bebas biaya) dan sistem irigasi (memerlukan biaya). Berikut adalah persentase zakat pertanian yang harus dikeluarkan antara lain:

1. 10 %, seorang muzzaki wajib mengeluarkan 10% hasil pertaniannya jika tanamannya diari dengan air hjan atau dengan air sungai tanpa ada biaya yang keluarkan atau bahkan tanaman tersebut tidak membutuhkan air.

2. 5 %, seorang muzzaki wajib mengeluarkan 5 % dari hasil pertaniannya jika tanamannya diari menggunakan irigasi (mengeluarkan biaya).

Cara Menghitung Zakat Pertanian

Setelah mengetahui nisab beserta persentase zakat pertanian, mari ketahui juga cara menghitungnya dengan mudah. Kami memberikan dua contoh cara menghitung zakat pertanian berdasarkan sistem pengairannya sebagai berikut.

Contoh 1 : Zakat Pertanian Menggunakan Irigasi

Bapak Umar adalah seorang petani, ia menanam padi di sawah yang luasnya 2 HA. Dari awal proses penanaman padi hingga panen ia mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 5000.000. Ketika penen, hasilnya sebanyak 5 ton beras. Berapakah zakat hasil tani yang harus dikeluarkannya.

Jawaban:

Ketentuan Zakat Hasil Pertanian

– Nisab 720 kg beras.

– Kadarnya 5% karena memerlukan biaya.

Cara menghitung zakat Bapak Umar

Hasil panen 5 ton = 5.000 kilogram (melebihi nisab).

5.000 x 5% = 250 kilogram.

Zakat yang wajib dikeluarkan oleh Bapak Umar adalah 250 kilogram beras. Jika diuangkan maka 250 x 10.000 (misalkan harga beras per kilogram) =  Rp.2.500.000;

Contoh 2: Cara Menghitung Zakat Pertanian Sistem Tadah Hujan

Bapak Aris adalah seorang petani, ia menanam padi pada sawah tadah hujan dengan luas  2.500 m2. Pada masa panen, ia menghasilkan 950 kilogram beras. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan Bapak Aris?

Jawaban:

Ketentuan zakat pertanian

Nisab zakat 720 Kilogram.

Kadar zakat 10% karena pengarian menggunakan air hujan.

Cara menghitung zakat Bapak Aris

Hasil tani sebanyak 950 kilogram beras (masuk nisab).

950 kilogram x 10% = 95 kilogram.

Zakat yang wajib dikeluarkan oleh Bapak Aris adalah 95 kilogram beras. Jika diuangkan maka 95 x 10.000 (misalkan harga beras per kilogram) =  Rp.950.000;

Sahabat, demikianlah cara menghitung zakat pertanian dengan mudah, semoga bermanfaat dan menjadikanmu lebih mudah dalam menunaikan kewajiban atas hasil tanimu. Semoga juga hasil pertaniannya melimpah sehingga mampu berbagi kepada semua yang berhak. Tunaikan zakatmu bersama kami melalui tautan berikut ini: Bayar Zakat Mal Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *