Langganan Berita

Silahkan isi data anda untuk kita kirimkan update berita terbaru

Edit Content
Berdoa Khusu

Jangan Lengah di Akhir Ramadan, Amalkan Hal Ini

Table of Contents

Indonesiaberbagi.id– Saat ini berada dipenghujung bulan Ramadhan. Apa saja yang mesti kita lakukan nanti di akhir-akhir dari bulan Romadhon kita apa yang mesti kita lakukan dan nanti kita lihat dari ayat al-qur’an dan hadits yang menyebutkan tentang amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh kita di akhir-akhir bulan Romadhon.

Intinya ada tiga amalan yang pertama kaum muslimin diperintahkan lebih serius lagi dalam beribadah sebagaimana Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih serius dalam ibadah di akhir-akhir dari bulan Romadlon.

Dalam hadits riwayat Muslim Rasulullah lebih serius melakukan ibadah di akhir-akhir bulan Romadlon.  Bliau lebih serius daripada selain dari waktu-waktu tersebut di akhir-akhir bulan Romadhon.

Membaca Al Qur'an
Allah melipatgandkan ganjaran pahala membaca Qurán di bulan Ramadhan.

Dikatakan oleh istri tercinta Nabi, yaitu Aisyah kalu masuk 10 hari terakhir dari bulan Romadlon beliau kencangkan sarungnya untuk serius ibadah.

Beliau hidupkan malam-malam yang ada di akhir bulan Romadlon bangunkan keluarganya juga untuk turut dalam beribadah.  Beliau bangunkan keluarganya pula untuk ikut dalam ibadah.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam muslim berarti di sini menunjukkan bahwasanya di akhir-akhir ini adalah waktu penentuan.

Hai waktu penentuan maka kita dituntut di akhir bulan Romadlon lebih serius lagi untuk melakukan ibadah-ibadah lebih serius lagi lebih semangat lagi untuk melaksanakan salat melaksanakan puasa dan juga ibadah-ibadah yang lainnya karena Nabi juga mengatakan Innamal A’malu Bin khotim Sesungguhnya setiap amalan itu dilihat dari akhirnya setiap amalan itu dilihat dari akhirnya,  endingnya bagaimana akhirnya seperti apa.

Hai kemudian yang dituntut lagi yang kedua di akhir bulan Romadlon kita sempatkan waktu untuk melakukan i’tikaf.

Kita sempatkan waktu untuk melakukan itikaf. itikaf yang dimaksud ini dikatakan oleh para ulama itikaf itu adalah berdiam di masjid.  Itikaf artinya berdiam di masjid beberapa waktu dia diam untuk bisa konsen atau serius dalam ibadah.

Itikaf dimasjid sambil khuusu beribadah salah satu amalan akhir Ramadan

Untuk bisa konsen atau serius dalam ibadah kita lihat Bagaimanakah contoh dari nabi kita Muhammad.

Hadits Aisyah rasul salam itu melakukan biasa melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Romadlon khattat tawaf Allah sampai Allah mewafatkan beliau.

Jadi kebiasaan di akhir bulan Ramadan itu melakukan i’tikaf Hai sampai akhirnya beliau wafat.

Setelah Nabi itu meninggal dunia mereka juga sempatkan waktu untuk melakukan i’tikaf dan ini jadi dalil pula wanita boleh melakukan i’tikaf di masjid.

Jadi diam beberapa waktu di mesjid untuk konser melakukan ibadah dengan niatan terlebih dahulu hikmahnya adalah disebutkan dalam hadits Abu Sa’id al-khudri Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan itikaf.  Hai beliau melakukannya tujuannya untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar ya beliau itu melakukannya tujuannya atau hikmahnya adalah biar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Karena lailatul qadar ini ada di akhir-akhir dari bulan Romadlon ada di akhir-akhir dari bulan Romadlon maka kita berusaha juga untuk melakukan i’tikaf dengan tujuan biar kita bisa mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.

Amalan yang ketiga bisa dilakukan menurut kebanyakan ulama katakan cuma diam sejenak saja disitu shalat atau konsen membaca al-qur’an atau berdzikir atau membaca doa-doa.

Ketika itu maka kita sudah sebut beretika boleh dilakukan di siang hari Hai atau boleh juga dilakukan di malam hari.

Lalu amalan yang ketiga kaum muslimin bisa lakukan yaitu kita berusaha untuk meraih lailatul qadar kita berusaha untuk meraih lailatul qadar karena ini adalah malam kemuliaan.

Disamping itu juga memaknai adalah malam penetapan takdir dimana Allah menyebut keutamaan lailatul qadar ini.

Lailatul Qadr YD lailatul qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan kalau kita melakukan suatu amalan pada malam lailatul qadar maka amalan lainnya seperti kita beramal seribu bulan lamanya kalau kita melakukan amalan.

Pada lailatul qadar itu sama nilainya dengan kita melakukan amalan pada seribu bulan lamanya dan Allah menyebutkan yang terjadi pada lailatul qadar, malaikat itu turun untuk mengatur segala urusan yang dimaksudkan disini menurut sebagian tafsir untuk menetapkan Takdir manusia selama setahun.

Pada malam lailatul qadar itu penuh keselamatan dan lailatul qadar itu terjadi sampai terbitnya fajar subuh kita bisa mengisi layar lebar kita dengan melakukan salat ini lebih utama.

Siapa yang menghidupkan lailatul qadar dengan salat atas dasar iman Hai dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala maka dosa-dosanya yang telah lalu itu akan diampuni hadits Dari Abu Hurairah diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Namun menghidupkannya tidak mesti kita harus begadang semalam suntuk dikatakan oleh Imam Syafi’i dan juga riwayat ini disebutkan sampai Ibnu Abbas bahwa siapa saja yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan melakukan salat Isya berjamaah lalu dia bertekad juga untuk melakukan shalat subuh berjamaah jadi shalat isya dan shalat subuh berjamaah dia lakukan maka dia sudah dikatakan mendapatkan lailatul qadar.

Begitu pula dikatakan oleh Ibnul musayyib siapa yang menyaksikan level Qadar dan dia berada dalam jamaah dalam shalat jama’ah maka berarti dia telah mengambil bagian dari malam tersebut jadi kita lakukan dari awal malam.

Berarti dari waktu maghrib kita shalat maghrib dan salat Isya dilanjutkan dengan sholat tarweh kemudian kita melaksanakan shalat subuh maka itu sudah disebut kita mendapatkan lailatul qadar

Lailatul qadar perbanyak ibadah di malam-malam terakhir dari bulan Romadlon kata Ibnu taimiah yang pertama patut dipahami lailatul qadar kita cari di sepuluh hari terakhir dari bulan Romadlon.

Karena disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim Lailatul Qadr ini terjadi pada sepuluh hari terakhir dari bulan Romadlon.

Lailatul Qadr itu bisa terjadi di malam ganjil,  sebenarnya sebutkan di malam-malam ganjil namun ada kode juga kemungkinannya juga bisa terjadi di malam-malam genap.

Hai karena disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari memerintahkan carilah di sembilan hari yang tersisa.  Carilah di tujuh hari yang tersisa.  Carilah di 5 hari yang tersisa.  Carilah di tiga hari yang tersisa kalau kita hitung dari bilangan 30.

Seandainya malam di bulan Ramadhan itu 30 maka yang ada sembilan hari yang tersisa itu di malam ke-22 9 harian tersisa itu dimalam yang ke-22 maka kita pokoknya kata Ibnu Taimiyah Carilah lailatul qadar tadi tidak memilih-milih malam yang ada pokoknya cari di sepuluh hari terakhir di bulan Romadhon.

Sebagaimana kata Nabi SAW Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir dari bulan Romadlon. Ini kata Ibnu Taimiyah lebih mungkin lagi atau lebih sering lebih sering terjadi di malam ke-27 sebagaimana disebutkan dalam hadits Ubay bin ka’ab.

Malam Lailatul Qadr itu lebih mungkin lagi terjadi pada malam ke-27 demikian kata Ibnu Taimiyah dalam kitabnya majmu’ al-fataw.

Nah itulah amalan-amalan yang bisa kita lakukan di akhir bulan Romadlon tetap terus giat dalam ibadah lebih semangat lagi di akhir-akhir Ramadan.

Siapa yang memperbanyak sholawat Kepada beliau sekali saja maka Allah akan membalas slawatnya sebanyak 10 kali ini.

Marilah kita panjatkan doa pada Allah, tiada yang tak mungkin bagi Allah, semoga memperkenankan setiap doa-doa yang kita hajatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *