Indonesiaberbagi.id – Terdapat sejumlah peristiwa penting bagi umat Islam pada bulan Syaban diantaranya peristiwa pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Kabah (Mekkah), peristiwa diangkatnya amalan satu tahun penuh serta turunnya ayat yang memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi.
Bulan Syaban bagi umat Islam merupakan bulan yang penting, pasalnya bulan tersebut menjadi momen untuk mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadan.
Pada bulan yang berada setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh mulai dari puasa sunnah, tilawah Al Quran, sedekah, dzikir dan istighfar serta amalan shaleh lainnya.
Urgensi bulan Syaban dapat kita lihat dari perumpaan yang disampaikan oleh Abu Bakar Al-Balkhi rahimahullah, yang mana dalam Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130 beliau memberikan perumpamaan sebagai berikut.
“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman. Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.”
Peristiwa Penting Bulan Syaban
Berikut adalah beberapa peristiwa penting bulan Syaban yang harus diketahui umat Islam beserta keterangan dalilnya.
1. Peralihan kiblat umat Islam
Peristiwa penting di bulan Syaban yang pertama adalah pemindahan kiblat shalat umat Islam yang sebelumnya menghadap Baitul Maqdis (Palestina) menjadi menghadap Kabah (Mekkah).
Sebelum pemindahan arah kiblat tersebut, umat Islam pada saat itu shalat menghadap ke Baitul Maqdis (Palestina) sekitar 17 bulan 3 hari.
Kemudian Allah memerintahkan umat Islam untuk memindahkan arah kiblatnya ke Kabah (Mekkah) sebagaimana termaktub dalam QS Al Baqarah ayat 144. Allah SWT Berfirman:
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah:144)
2. Diangkatnya catatan amal satu tahun
Peristiwa berikutnya ialah diangkatnya catatan amal perbuatan kepada Allah Ta’ala. Kemudian dengan adanya peristiwa tersebut, Rasulullah mencontohkan untuk mengisi bulan Syaban ini dengan memperbanyak amalan puasa sehingga catatan amalnya diangkat bersamaan ketika beliau sedang berpuasa. Dari Usamah bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (H. R. Nasa’i No. 2317)
3. Perintah shalawat kepada Nabi SAW
Ibnu Abi Shai Al-Yamni mengatakan bulan Syaban adalah bulan Shalawat, hal itu dikarenakan pada bulan tersebut ayat Al Quran tentang perintah untuk bershalawat kepada Nabi diturunkan. Ayat tersebut ialah QS Al Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS: Al-Ahzab : 56)
Pendapat Ibnu Abi Shai Al Yamni kemudian dikuatkan oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat Al-Quran di atas (QS. Al Ahzab: 56) turun pada bulan Syaban tahun ke-2 Hijriah.
Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk mengisi bulan Syaban dengan memperbanyak amalan puasa sunnah. Ketahui jadwal puasa sunnah senin dan kamis secara lengkap dalam artikel berikut ini: Jadwal Puasa Senin dan Kamis Satu Tahun