Pelajaran Penting Dari Semut – Semut merupakan salah satu makhluk Allah paling kecil dimuka bumi ini. Selain itu semut juga merupakan salah satu makhluk yang dituliskan dalam Al-Quran, bahkan nama semut juga dijadikan sebagai salah satu nama surat yakni QS. An-Naml (semut).
Semut juga dikenal sebagai salah satu hewan yang suka saling membantu dan gotong royong dengan sesamanya. Setidaknya ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari semut bagi seorang manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Hikmah tersebut didasarkan pada kisah antara Nabi Sulaiman AS dan semut. Berikut adalah pelajaran yang dapat kita ambil dari semut. Dimana kisah tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 18.
“Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS An-Naml: 18)
Berdasarkan kisah yang dituliskan dalam Al-Quran tersebut, berikut adalah beberapa pelajaran penting dari semut bagi kehidupan.
Pertama, Semut mengajarkan tentang arti sebuah upaya pencegahan yang dimulai dari diri sendiri dan usaha dalam menyelesaikan masalah besar. Dimana pada kisah Semut dan Nabi Sulaiman, bangsa semut diserukan untuk menjaga diri dengan masuk ke sarang masing-masing agar tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan bala tentaranya.

Selain melakukan pencegahan, bangsa semut juga mengajarkan kita untuk saling menjaga dengan sesama terutama ketika dihadapkan dengan masalah besar yang mengancam kehidupannya.
Kedua, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan daripada kepentingan pribadi. Hal inilah yang dilakukan semut ketika menghadapi masalah, baik itu kecil maupun besar.
Dalam kisahnya, kita mengetahui bahwa bangsa semut saat itu terancam keselamatannya. Dimana pada saat itu kaki dan Langkah Nabi Sulaiman dan bala tentaranya menjadi ancaman berbahagya karena bisa menyebabkan mereka mati terinjak.
Namun, dalam kondisi seperti itu, semut tidak melarikan diri. Melainkan memberi seruan kepada bangsanya untuk mencoba saling menyelamatkan satu sama lain. Dalam hal ini satu ekor semut lebih mengutamakan bangsanya dibanding kepentingan dirinya sendiri.

Ketiga, semut selalu menikmati proses dan tidak mengharapkan hasil. Semut telah mencontohkan betapa indahnya menikmati dan berfokus pada proses, bukan pada hasil. Mereka memiliki energi atau kekuatan untuk mengerahkan segala upaya, maka kekuatan ini sebetulnya merupakan anugerah yang harusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ketika hasil tidak memuaskan, maka ada yang kurang dan perlu diperbaiki dalam proses.
Keempat, Semut adalah pemberi solusi praktis. Semut tidak sekadar mengingatkan atau menghimbau, akan tetapi menawarkan atau memberikan solusi praktis yang dapat membebaskan bangsanya dari kesulitan, sesuai dengan kamampuan mereka.
Pada saat ada Nabi Sulaiman dan Bala tentaranya, salah satu semut menyerukan untuk kembali ke sarang masing-masing agar terhindar dari injakan Nabi Sulaiman dan bala tentaranya yang bisa jadi mereka tidak menyadari ada bangsa semut diatas tanah yang diinjaknya. Dalam hal ini, solusi praktis yang diberikan adalah kembali ke sarang masing-masing untuk berlindung diri.
Kelima, semut memiliki pemikiran yang cemerlang. Hal tersebut didasarkan pada perkataan semut yang diabadikan pada QS. An-Naml ayat 18, “…agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”.
Sebagai makhluk yang kecil dan tidak bisa terlihat jika seseorang tidak menoleh ke bawah, maka merekapun melakukan antisipasi. Yang lebih menariknya ialah semut tahu bahwa manusia tidak memperhatikan mereka sehingga tidak menyadari bila telah menginjak semut. Dengan dasar tersebut, kalimat seruan atau peringatan yang disampaikkan semut kepada bangsanya merupakan kalimat yang logis dan pemikiran yang sangat cemerlang.
Sahabat, setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah pasti memiliki hikmah dan pembelajaran penting bagi kita semua. Salah satu makhluk tersebut ialah semut, dimana pada kisah Nabi Sulaiman dan Semut yang tertulis dalam Al-Qur’an semut mengajarkan kita betapa pentingnya saling menjaga dengan saudara sebangsanya.
Begitupun dengan kita, saling menjaga dengan sesama merupakan satu hal yang penting. Adapun saling menjaga tersebut bisa dilakukan dengan cara memberikan rasa nyaman kepada sesama, menolongnya jika berada dalam kesulitan, menasihati dalam kebaikan dan lain sebagainya.