Langganan Berita

Silahkan isi data anda untuk kita kirimkan update berita terbaru

Edit Content
Kunci Sukses Menurut Islam

Table of Contents

Orientasi kesuksesan tak hanya berhenti di dunia saja, akan tetapi menyangkut juga kehidup di akhirat kelak. Berikut adalah kunci sukses menurut Islam untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.


Indonesiaberbagi.id – Sukses bukanlah sebuah perkara yang instans dan terjadi begitu saja. Ia melalui berbagai hal yang dilakukan serta perjalanan yang cukup panjang.

Namun, disamping melakukan berbagai hal dan menempuh perjalanan panjang, ada beberapa kunci sukses menurut Islam yang perlu diterapkan agar perjalanan tersebut kian berkah dan berada dalam keridhoan-Nya.

Menurut Imam Miliki, untuk mencapai kesuksesan kita membutuhkan dua hal yakni doa dan tawakkal. Kemudian, Imam Asy-Syafi’I juga berpendapat bahwa setidaknya ada tiga hal kunci hidup sukses yakni ikhtiar, berdoa, dan tawakkal.

3 Kunci Sukses Menurut Islam

Kunci Sukses Menurut Islam
Kunci Sukses Menurut Islam.

Tak hanya di dunia saja, seorang Muslim hendaknya memiliki orientasi kesuksesan hingga akhirat kelak. Berikut adalah 3 kunci sukses menurut Islam untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

1. Ikhtiar

Ikhtiar dapat kita pahami sebagai bentuk usaha yang dilakukan dengan sekuat tenaga untuk mencapai tujuan. Seseorang disebut berikhtiar ketika mengusahakan sesuatu dengan sekuat tenaga hingga batas maksimal.

Ikhtiar yang sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang pada hasil yang diinginkan. Allah SWT berfirman:  “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm : 39).

Namun demikian, ikhtiar juga harus diiringi dengan beberapa hal, yang pertama adalah niat. Niat merupakan perkara yang paling utama bagi seseorang dalam melakukan sesuatu. Niat menjadi perkara pertama yang harus diluruskan. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan…” (HR. Bukhari).

Dengan niat yang lurus dan kuat, seseorang akan sampai pada tujuan yang ingin dicapainya. Yahya bin Abu Katsir berkata, “Pelajarilah niat! Sesungguhnya niat itu lebih dapat menyampaikan kepada tujuan daripada amal.”

Kedua, adalah ilmu. Kenapa ikhtiar perlu dibarengi dengan ilmu? Nah, hal itu karenakan ikhtiar yang dibarengi dengan ilmu akan lebih efisien dibandingkan dengan ikhtiar yang tidak dibarengi dengan ilmu.

Ketiga, adalah amal kebaikan. Salah satu hal yang menjadikan seorang hamba dicintai oleh Allah adalah mengerjakan amal kebaikan salah satunya sedekah. Sedekah dapat dilakukan sebagai bentuk ikhtiar mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Sedekah juga merupakan bentuk syukur seorang hamba kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

Allah berfirman : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’”.

2. Berdoa

Segala hal yang dialami kita di dunia ini ternasuk kesuksesan terjadi karena kehendak Allah semata. Jadi, kesukesan itu tidaklah disebabkan oleh kecerdasan dan keahlian kita, melainkan terjadi atas kehendak Allah. Oleh sebab itu, setiap Muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah untuk memohon segenap hajat yang diinginkannya.

Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu” (QS. Ghofir : 60).

Dalam sehari, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa sebanyak lima kali jika disesuaikan dengan waktu shalat. Waktu setelah shalat sendiri merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk melakukan doa bagi seorang Muslim.

Selain itu, seorang muslim juga dianjurkan memanjatkan doa pada waktu-waktu lain seperti di sepertiga malam dan juga saat berbuka puasa. Adapun momen setelah mendirikan shalat adalah momen yang paling tepat untuk memanjatkan doa.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Dianjurkan bagi setiap hamba sesudah shalat dan setelah membaca dzikir semacam istigfar, tahlil, tasbih, tahmid dan takbir, lalu dia bershalawat kepada Nabi, dan dia boleh berdo’a sesuai yang dia inginkan. Karena berdo’a sesudah melakukan aktivitas ibadah semacam ini adalah waktu yang tepat untuk terkabulnya do’a, apalagi sesudah berdzikir kepada-Nya dan menyanjug-Nya, juga setelah bershalawat kepada Nabi-Nya. Ini adalah sebab yang sangat ampuh untuk tercapainya manfaat dan tertolaknya mudhorot (bahaya).”

3. Tawakal

Tawakal dapat dipahami sebagai bentuk kesungguhan hati seorang hamba dalam bersandar kepada Allah untuk mendapatkan kemashlahatan serta mencegah kemudhorotan, menyangkut urusan dunia maupun akhirat.

Allah berfirman : “…Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan baginya jalan keluar dan memberi dia rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, aka Dia itu cukup baginya.” (QS. At-Talaq : 2-3).

Letak takawal dalam meraih kesuksesian ialah dikala ikhtiar dan doa telah mencapai batas maksimal. Allah memerintahkan umat-Nya untuk bertawakal setelag melakukan ikhtiar sebagai bentuk manifestasi keimanan terhadap-Nya.

Dalam hal ini, tawakal dapat juga dipahami dengan bentuk keyakinan dan kesabaran terhadap ketentuan Allah dan meyakini bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sesuai dengan apa yang kita usahakan.

Sahabat, demikianlah 3 kunci sukses dalam Islam, yang mana setiap poinnya memiliki keterkaitan dengan yang lainnya.

Baca Juga: Setiap Perbuatan Baik Adalah Sedekah

Demikian juga, tetap bekalilah diri dengan ilmu yang cukup, amal kebaikan, serta ketaatan atas segala perintah-Nya untuk meraih kesuksesan.

Semoga dengan mengamalkan tiga kunci kesuksesan di atas, kesuksesan kian dekat dan dirasakan oleh kita semmua. Dan semoga Allah memberikan kesuksesan dalam kehidupan kita di dunia maupun di akhirat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *