Tips Menjaga Kesehatan Selama PPKM -Beberapa hari yang lalu, pemerintah Republik Indonesia secara resmi memperpanjang Pembelakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus mendatang. Tentunya kebijakan tersebut didasari oleh masih tingginya angka penularan Covid-19 di Indonesia.
Diketahui sebelumnya, gelombang kedua pandemic Covid-19 melanda Indonesia. Hal itu dikarenakan varian baru dari virus Covid-19 dan belum terbentuknya kekebalan kelomp0k (Herd Immunity) di Republik Indonesia..
Selama masa PPKM seluruh masyarakat dianjurkan untuk membatasi mobilitas dan tetap beraktivitas dari rumah saja. Mengurangi mobilitas dan berdiam diri dirumah tentunya menjadi cara yang paling baik jika seluruh pekerjaan dapat dituntaskan tanpa tatap muka.
Selain memperketat protokol kesehatan dan juga mengurangi mobilitas, dimasa PPKM ini kita juga harus tetap menjaga kesehatan tubuh kita sendiri. Kondisi tubuh yang sehat tentunya dapat menjadi pelindung diri dari paparan virus yang telah bermutasi ke beberapa varian. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, berikut enam tips menjaga kesehatan selama selama PPKM.
1. Menerapkan Pola Makan Sehat
Menjaga pola makan sehat adalah langkah pertama yang bisa kita lakukan agar tubuh tetap sehat. Pastikan apa yang kita makan merupakan makanan sehat dan memiliki gizi yang seimbang. Adapun makanan sehat dan memiliki gizi seimbang yang dianjurkan adalah buah dan sayuran, lemak sehat serta protein.
2. Minum yang Cukup
Agar tubuh tetap sehat, pastikan tubuh kita mendapatkan konsumsi air putih yang cukup agar tetap terhidrasi. Hal ini dilakukan agar bisa terhindari dari dehidrasi, dimana dehidrasi ini merupakan kondisi yang dapat menyebabkan sembelit dan perubahan suasana hati.
Konsumsi air putih yang cukup dapat membantu menjaga sistem imun agar tetap fit. Selain konsumsi air putih, kita juga dapat mengonsumsi kopi dan teh dalam jumlah sedang. Hindarilah minuman-minuman manis meskipun terlihat menyegarkan, minuman manis jelas-jelas tidak menyehatkan.
3. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita, baik secara fisik maupun psikologis. Seperti yang kita ketahui, kondisi fisik dan psikologis dapat memengaruhi sistem imunitas di dalam tubuh sehingga kita tetap sehat.
Berolahraga secara teratur juga dapat menjadi alternatif untuk menjaga berat badan agar tetap stabil selama masa PPKM. Lebih dari itu, olahraga juga bisa menjadi cara untuk mengendalikan stres selama masa PPKM.
4. Menjaga kualitas tidur
Kualitas tidur yang baik akan berdampak baik bagi kesehatan. Adapun salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas tidur serta memiliki waktu tidur yang cukup.
Hal itu dikarenakan tidur yang cukup memberikan banyak hal positif bagi kesehatan diantaranya menjaga sitem kekebalan tetap bekerja untuk melawan infeksi dan virus. Lebih dari itu, tidur yang cukup juga dapat menjadi pengendali stres serta membuat tubuh lebih konsentrasi dalam bekerja.
5. Berpikir Positif
Akhir-akhir ini kabar duka hampir datang setiap hari, baik itu ada saudara kita yang terpapar covid-19 ataupun ada yang meninggal dunia. Jika hal tersebut disikapi secara berlebihan tentunya dapat menimbulkan rasa khawatir dan cemas, untuk itu jagalah diri untuk terus berpikir positif dengan apa yang terjadi saat ini.
Pikiran yang positif dapat memberikan energi bagi tubuh kita agar tetap fresh. Lebih dari itu, berpikir positif juga dapat menjadikan kita lebih waspada dan tetap peduli dengan kesehatan diri. Agar tetap memiliki pikiran yang positif, kita bisa menjaganya dengan cara meningkatkan kualitas ibadah serta menjauhi berita-berita yang propokatif dan berlebihan.
6. Bersedekah
Sedekah merupakan cara yang baik untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dan psikologis. Lebih dari itu sedekah juga dipercayai menjadi amalan baik yang dapat mendatangkan kesembuhan dari berbagai penyakit. Hal ini diperkuat oleh sabda Nabi SAW, “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR, Baihaqi).
Baca Juga : Obati Sakitmu dengan Sedekah
Dalam studi yang dilakukan oleh Jorge Moll dari National Institutes of Health mengatakan bahwa seseroang yang melakukan donasi, beberapa area di otaknya yang terkait dengan kenyamanan, koneksi sosial, dan rasa percaya turut aktif untuk menciptakan efek warm glow.
Para peneliti mempercayai jika seseorang melakukan tindakan sukarela membantu orang lain (bersedekah), maka otaknya akan melepaskan endorfin. Hormon Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang diproduksi secara alami dalam tubuh dan memiliki efek samping mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang atau bahagia.